Tenaga ahli Bidang Monitoring dan Evaluasi Oversight Service Provider (OSP), Ratna S. Arada, menyampaikan bahwa Sulteng menargetkan pengurangan kumuh hingga tahun 2019 nanti sebesar 237,66 Hektar.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pelatihan tim koordinator Kota (Korkot) dan fasilisator kelurahan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), yang dilaksanakan tanggal 22 Juni – 26 Juni 2018 di Kampoeng Nelayan, Palu.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, Provinsi Sulawesi Tengah, Andris Tuange, yang didampingi oleh Team Leader OSP 8 Sulteng, Tasrief Siara.
Pelatihan ini untuk membekali fasilisator kelurahan yang akan mendampingi warga dalam mengatasi kawasan-kawasan kumuh di 3 wilayah Provinsi Sulteng, itu juga untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan yang didanai melalui Bantuan Dana Investasi (BDI).
Terdapat 58 Peserta mengikuti pelatihan yang terdiri dari tim Korkot dan para fasilisator program Kotaku dari 3 wilayah dampingan, yaitu Kota Palu, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Toli-toli. Penetapan sebuah kawasan kumuh berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati dan Walikota di 3 wilayah itu.
Program Kotaku ini merupakan bagian dari program nasional di bawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dilaksanakan sejak 2015 hingga 2019. Secara nasional, hingga tahun 2019, Indonesia menargetkan pengurangan kumuh seluas 38.431 Hektar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar