Gelaran Palu Record Store Day (RSD) kembali memantik semangat
musisi lokal untuk merilis karya musiknya, melalui acara yang diselenggarakan di Wee and Co
Café, Jumat (21/4/2017).
Ejha Rawk sebagai penggagas Palu Record Store Day
menyampaikan penyelenggaraan acara di tahun ketiga ini sangat menyenangkan,
karena bertepatan dengan perayaan satu dekade Record Store Day secara global.
Acara yang diramaikan oleh penampilan band-band lokal, lapak
jualan fesyen, dan karya musik dalam bentuk kaset maupun compact disc (CD).
Selain itu adapun sesi diskusi mengenai promosi karya melalui digital juga
diselipkan sebagai rangakaian edukasinya.
Terdapat 5 grup band yang merilis album rekaman karya
musiknya di Palu RSD, diantaranya Scarhead Barricade, Cosmogony, Cruciatus,
Patrick, dan Oh Shit. Kelima band tersebut saat ini memiliki jejak rekam yang
baik dalam pergerakan musik lokal, bahkan hal itu juga turut menghidupkan
kegiatan ekonomi kreatif bersama komunitasnya.
“Bagi kami, perayaan ini bukan sekedar romantisme terhadap
rilisan fisik, tapi sebuah upaya untuk mendorong segenap musisi lokal untuk
terus berkarya”, tutur Ejha.
Perhelatan satu dekade Record Store Day di Indonesia tahun ini
digelar di 24 kota, dengan berisikan puluhan rilisan karya musik terbaru. Khusus di
Palu perkembangan industri musik lokal pun bergerak secara independen, bersama para
penggiat musik, pebisnis dan komunitas yang saat ini memiliki kemajuan dalam
membentuk kegiatan ekonomi kreatif sekaligus turut mempromosikan daerah melalui musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar