Orang Kaya Seharusnya Beralih ke Gas Non-Subsidi - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Selasa, Maret 21, 2017

Orang Kaya Seharusnya Beralih ke Gas Non-Subsidi




Menanggapi masalah kelangkaan gas LPG 3 Kg dalam beberapa hari belakangan ini, saya kira perlunya himbauan kesadaran pada masyarakat yang ekonominya mampu agar beralih ke gas non-subsidi. Ujar Nadir Bajammal, Direktur PT. ABBA Mulia Sejahtera Mandiri, salah satu agen gas elpiji yang beralamat di Jl. Lombok No.10, Kamonji, Palu Barat. Selasa (21/3/2017)

Ia melanjutkan, sebenarnya gas LPG 3 Kg ini tidak langka, karena selama ini suplai ke pangkalan-pangkalan selalu tersedia dan itu berjalan secara normal, apalagi kami terus melaporkan penjualan ke pihak pemerintah setiap bulannya. Hanya mungkin ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memainkan situasi ini.

Kami juga terus melakukan pengawasan penjualan dan menghimbau ke kelurahan maupun RT/RW, kalau terdapat pangkalan-pangkalan yang nakal segera laporkan ke kami, karena tidak ada lagi toleransi bagi yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp. 16.000,-. Ujar Nadir.

Selain itu ia pun menyampaikan kami paling banyak itu mendistribusikan 130 sampai 160 tabung, itupun sudah terbilang cukup banyak, soalnya kami juga membagi rata ke pangkalan-pangkalan. Diharapkan juga kepada Pemerintah Daerah bisa ikut andil menyelesaikan masalah gas ini, paling tidak membuat syarat perizinan untuk penjual agar tidak terjadi penyelewengan penjualan yang tidak sesuai HET.

Sementara itu informasi yang didapatkan dari Pangkalan LPG 3 Kg Region VII Gas Domestik, Jalan Imam Bonjol, No. 24, bahwa rata-rata penjualan mencapai 40-60 tabung per hari, itupun penyaluran dari agen biasanya datang per 3 hari, bahkan 1 minggu. Kami juga tergantung agen. Ungkap Ruly A. Lamadjido, selaku pemilik Pangkalan yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, No. 24.

Adapun penyaluran tabung gas 3 Kg yang dilakukan oleh PT. Risaditya Prima Utama ke pangkalan-pangkalan di daerah luar Palu, seperti Sigi dan Donggala, menginformasikan selama ini operasional kami berjalan secara normal, hanya saja mungkin keterlambatan terjadi pada antrian pengisian ulang ke pihak kami, ungkap Zulfikar, petugas administrasi yang ditemui di kantornya, Jl. Diponegoro, Lere, Palu Barat.

Tingginya minat masyarakat menggunakan tabung gas non-subsidi (LPG 3 Kg) khususnya di Palu, Sulawesi Tengah, mengakibatkan sering kosongnya stok penjualan di pangkalan resmi maupun pada kios pengecer. Hal itu kemungkinan dipicuh oleh rencana pemerintahan pusat yang mengurangi subsidi per Maret 2017, sehingga menimbulkan gejolak dalam masyarakat akhir-akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad