Scarhead Barricade Jalani Tur Mini Perdana - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, Juli 18, 2016

Scarhead Barricade Jalani Tur Mini Perdana

Band ternama asal Kota Palu, Scarhead Barricade, melangsungkan sebuah tur perdananya pada tanggal 8, 17 dan 22 Agustus 2015. Pelaksanaan tur tersebut dilaksanakan di 3 Kota, yang dimulai dari Palu, Toraja dan Makassar. Scarhead Barricade saat ditemui Majalah Terkam, menyampaikan sebelumnya tur mini ini berawal dari dua jadwal manggung yang berdekatan, antara Metalillingan di Toraja dan Celebes Grind Fest di Makassar. Kemudian gelaran Hammer Death Invasion pun digagas oleh tim manajemen Scarhead yang dikaitkan ke dalam sebuah kegiatan tur mini.

Tur dimulai dari Hammer Death Invasion sebagai pembukaannya, dan acaranya berlangsung sangat khidmat bagi para penikmat musik metal. Acara pun turut diramaikan oleh beberapa band lokal lainnya, seperti Pentatora, Rezim, Cruciatus, We Made Disaster, Iklim, dan Obsidan. Menuju ke luar kota. Selisih tujuh hari setelah Hammer Death Invasion, Scarhead bersama manajemennya yang berjumlah delapan orang, mulai bergegas berangkat menuju Metalillingan. Tidak hanya sendiri, berhubung di Metalillingan juga ada enam band asal Palu yang akan meramaikan acara tersebut, dua diantaranya, Eureka dan Notification gabung dalam perjalanan mendarat bersama Scarhead Barricade menuju Toraja pada 15 Agustus dinihari.

Minggu (16/8), tiba di Makale, Toraja. Scarhead bersama rombongannnya juga bertemu dengan dua band asal Palu, We Made Disaster dan Rezim. Selain itu, beberapa band lainnya dari daerah pun mulai ramai berdatangan pada hari itu. Hanya saja sayangnya, Rise Up, yang juga sebagai line up band asal Palu ternyata tidak menghadiri acara Metalillingan.

Metalillingan berlangsung pada hari Senin (17/8), acara dimulai dari siang sampai malam hari. Walaupun waktu pelaksanaannya sempat terlambat, Scarehead manggung malam dengan daftar sembilan lagu, terpaksa harus menguranginya dengan hanya membawakan tujuh lagu untuk memperingkas sedikit waktu berhubung ada beberapa band selanjutnya.

Acara tersebut digelar dalam suasana suhu yang sangat dingin. “Itu pertama kalinya saya menyanyi dengan mulut yang berasap-asap dan kedinginan.” Kata Raynard, vokalis Scarhead Barricade. Selain menikmati acara, perjalanan ke Tana Toraja juga menjadi kepuasan tersendiri bagi Scarhead Barricade. Mulai dari lingkungan, suasana dan sajian yang diberikan dari pihak panitia cukup memberikan kesan.

Selama empat hari berada di Toraja, panggung Scarhead Barricade dilanjutkan ke Makassar. Celebes Grind Fest digelar pada 22 Agustus 2015, berlangsung di Country Cafe. Acara tersebut mengkhususkan khalayaknya di ranah musik Grindcore, sejumlah band yang meramaikan juga terkhususkan dan berasal dari beberapa daerah di Sulawesi.

“Walaupun ada sedikit kericuhan saat acara berlangsung, Celebes Grind Fest, itu betul-betul pesta grind se-Sulawesi! Jujur, penontonnya maksimal. Solid, sama rasa, beda dengan penonton di Palu. Teman-teman harus tahu itu”, ujar Raynard.

Adapun masalah pada waktu manggung Scarhead Barricade, yang semestinya di jadwalkan pukul 20.30 Wita, tetapi baru manggung pukul 22.30 Wita. Dari keterlambatan itu juga Scarhead Barricade hanya membawakan empat lagu. Usai penampilan malam hari itu, tanpa istirahat yang panjang Scarhead Barricade melanjutkan perjalanannya pada Minggu (23/8) dinihari untuk kembali ke Palu.

Kegiatan tur mini pun berakhir. Tur ini adalah yang pertama bagi Scarhead Barricade, sehingga dalam persiapannya juga dilakukan semaksimal mungkin. Mulai dari manajemen hingga pada personil band-nya. Penjualan sekaligus promosi CD Demo album, kaos tur dan band, serta poster telah dipersiapkan sebagai merchandise dalam rangka menjalani tur tersebut.

Namun ada hal yang berbeda pada perjalanan tur mini perdana ini. Ternyata pada posisi gitar Scarhead Barricade diisi oleh additional player, Nangko, gitaris Sick Stupid, berhubung Ayat tidak bisa gabung sepanggung dalam tur tersebut dengan alasan sedang mengikuti kegiatan perkuliahan. “Waktunya bersamaan, sementara saya juga ikut kegiatan kuliah kerja praktek dari kampus. Jadi harus lebih fokus ke satu”, Ujar Ayat, gitaris Scarhead.  Adanya kerjasama tim manajemen band telah menjadi pendukung berhasilnya perjalanan tur mini Scarhead Barricade, sehingga sekembali ke Palu pengalaman dari perjalanan tersebut menjadi hal terpenting dalam sebuah tim yang dapat dievaluasi sebagai pelajaran bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad