Bottlesmoker: Berlanjut dari Keseringan Mengerjakan Tugas Kuliah - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Jumat, Januari 30, 2015

Bottlesmoker: Berlanjut dari Keseringan Mengerjakan Tugas Kuliah

Sesi foto setelah wawancara di Nebula Paviliun, Selasa (23/12).
Bottlesmoker, sebuah grup duo elektronik asal Kota Bandung, yang tak asing lagi di telinga para penikmat musik indie (baca: independen). Dan tak disangka bahwa Bottlesmoker dibentuk dari pemberontakan. Pemberontakan terhadap pola normal atas selera umum dalam hal menikmati musik pop-elektronik.

Berawal dari beberapa tugas perkuliahan yang dikerjakan sebagai syarat akan penilaian terhadap seorang mahasiswa. Anggung Kuy Kay (Angkuy) dan Ryan Nobie Adzani (Nobie) sebagai mahasiswa di jurusan Broadcasting, saat itu banyak mengerjakan pembuatan jingle iklan, backsound siaran, me-remix musik, dan berbagai hal yang berhubungan dengan bidang musik.

Keseringan membuat aransemen musik dari tugas-tugas tersebut, kemudian berlanjut hingga terbentuklah sebuah grup duo elektronik instrumental, yang dinamai Bottlesmoker. Dengan mengaransemen musik di komputer yang menggunakan beberapa software musik dan aplikasi rekaman, Angkuy dan Nobie telah banyak menghasilkan sejumlah karya musiknya.
“Awalnya konsep pertama kami itu hanya mau membuat musik saja, dan tidak pernah kepikiran untuk perform.” Kata Angkuy.
Sejak tahun 2005, Bottlesmoker telah membuat sejumlah karya musik yang juga terangkum dalam sebuah album, hingga pada tahun 2008, mereka memiliki dua album yang disebarluaskan secara bebas tanpa diperjualbelikan. Dan selama tiga tahun yang berlangsung itu, barulah Bottlesmoker mulai mendapatkan respon tanggapan dan undangan untuk tampil di beberapa acara, yang sebelumnya karya musik mereka masih sangat asing di telinga para pendengar musik Indonesia.

Di awal-awal penampilan Bottlesmoker hanya tampil dengan menggunakan laptop sebagai alat utamanya yang telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi. Saat itu konsepnya belum sepenunya mempertunjukan penampilan bermusik. Namun seiring beberapa kali setelah tampil dari panggung satu ke panggung lainnya, Bottlesmoker pun banyak belajar bagaimana mempresentasekan musiknya secara profesional.
“Saat terbentuk tahun 2005 sampai 2008 itu kami tidak pernah perform, tapi kami sudah punya dua album. Ya saat itu kami hanya bikin lagu, lalu disebarin begitu saja.” Ujarnya.
Sebelumnya, Angkuy dan Nobie juga pernah bergabung di komunitas musik elektronik yang berada di Bandung. Di situlah mereka sempat berbaur untuk mempelajari beberapa cara memainkan musik elektronik. Namun hal itu tidak berlangsung begitu lama karena adanya beberapa rumusan bermusik yang tidak mengena menurut mereka, sehingga Angkuy dan Nobie berusaha mencoba hal-hal baru dalam bermusik elektronik, dengan cara “keluar” untuk mengeksplorasi musik yang ingin dihasilkan tanpa batasan dalam hal berkreativitas.

Angkuy dan Nobie banyak memodifikasi alat musik mainan, seperti keyboard dan beberapa aransemen musik yang terdapat pada video game, semacam Toy Phones, Radio, Nintendo dan sebagainya. Angkuy dan Nobie juga mampu menggabungkan berbagai macam suara dari instrumen yang berbeda-beda.
Penampilan Bottlesmoker di Economic Music Open Air. Berlangsung pada Selasa (23/12) di Lap. Nebula Outdoor, Palu.
Walaupun Bottlesmoker menghasilkan musik yang disajikan sekedar instrumen tanpa lirik, namun karya-karya mereka itu banyak terinspirasi dari hal-hal yang sederhana di kehidupan sehari-hari, seperti cerita di kampus, perjalanan liburan, aktivitas berolahraga dan lain sebagainya. Sehingga kebanyakan musik yang dihasilkan berbuah semacam relaksasi pikiran dari aktivitas sehari-hari di lingkungan mereka.

Selain itu di awal karya musik mereka juga diupayakan agar dapat tersebar secara luas dan bebas diakses oleh siapapun. Adapun cara yang dilakukan yaitu, membagikannya secara gratis kepada teman-teman di sekitarnya, tempat tinggal, kampus, ruang komunitas, bahkan menitipkannya di warung internet yang juga menjadi tempat strategis agar dapat diakses oleh para pengguna internet.

Keberadaan internet pun dimanfaatkan secara maksimal oleh Bottlesmoker untuk menyebarkan karya musiknya secara virtual, online. Adapun beberapa netlabel yang direkomendasikan sebagai wadah pemasaran dan distribusi karya musik melalui akses bebas pengunduhan di situs web. Selain itu, interaksi sosial yang dilakukan melalui dunia maya pada khalayak pengguna internet juga menjadi keutamaan dalam hal pengenalan diri oleh Bottlesmoker.

Hal-hal yang dilakukan melalui situs web itulah yang juga membuat Bottlesmoker dapat dikenal oleh banyak orang, khususnya bagi para pengguna internet secara menyeluruh. Karena popularitasnya di dunia maya juga membuat Bottlesmoker pernah mendapatkan penawaran langsung dari beberapa label musik ternama di Indonesia, namun hal itu ditolak karena kontrak dari label tersebut menginginkan agar akses musik gratis yang dikonsepkan oleh Bottlesmoker harus segera ditutup.

Dengan mengambil tindakan dan keputusan yang cermat, kemudian Bottlesmoker pun membuat halaman situs webnya pribadinya sebagai wadah pemasaran dan distribusi, yang bukan hanya memublikasikan karya musik, melainkan berbagai hal tentang Bottlesmoker. Internet telah menjadi pilihan yang baik oleh Bottlesmoker untuk melakukan semua kegiatannya.

Berbagai apresiasi pun juga didapatkan oleh Bottlesmoker dari para penikmat musiknya, sekalipun bukan sepenuhnya apresiasi itu berbentuk uang atas pembelian karya musik. Para penikmat musik Bottlesmoker banyak memberikan konsep, yang berupa ide, gagasan bahkan beberapa karya partisipatif.
Nobie juga mengatakan,“Kami membuat karya itu juga sama seperti musisi lainnya, yaitu ingin diapresiasi. Tergantung apresiasinya juga dalam bentuk apa. Nah kalau kami apresiasinya gak mau dalam bentuk uang. Dan apresiasinya itu biasa langsung ke lagunya. Misalnya pernah ada yang membuatkan kami video klip”.
Seperti halnya para penikmat musik, apresiasi diberikan dengan membuatkan beberapa klip video dari karya musik Bottlesmoker. Adapun hal yang lainnya, seperti karya Fotografi, dan juga penawaran sesi foto. Selain itu juga ada tawaran dari para musisi lainnya dalam hal mengkolaborasikan musik, me-remix musik, dan sebagainya.

Karya-karya dari Bottlesmoker sangat diapresiasi oleh banyak kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari anak-anak bahkan dewasa. Nama duo elektronik Bottlesmoker juga sudah dikenal di sejumlah negara yang mengapresiasi karya musik elektronik dengan sajian musik yang unik dari beragam instrumen dan aransemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad