Branding Cokelat Lokal Sulawesi Tengah - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Minggu, Februari 01, 2015

Branding Cokelat Lokal Sulawesi Tengah

Beragam Produk Olahan Cokelat Sulaweesi Tengah
Kesadaran terhadap potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, menjadi hal yang menguntungkan jika masyarakatnya dapat mengolah potensi tersebut. Namun perlunya menggali keterampilan yang juga didukung oleh pengetahuan, informasi dan teknologi sebagai penunjang agar tercapainya pengolahan yang baik dan tepat.

Membuat sebuah brand produk khas daerah menjadi hal yang diidamkan oleh masyarakat kreatif di seluruh daerah Indonesia saat ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Hasnidar haidir dan Ansharuddin, yang mencoba membuat sebuah produk aneka olahan cokelat. Sebagaimana terdapat potensi perkebunan kakao di Sulawesi Tengah yang memiliki produktivitas yang terbilang besar di Indonesia.

Mengetahui adanya potensi perkebunan kakao yang cukup besar di Sulawesi Tengah, Hasnidar haidir dan Ansharuddin pun mencoba mengemasnya melalui sebuah brand yang awalnya bernama “Cokelatku”. Produk tersebut ditujukan agar dapat menjadi makanan ole-ole khas daerah Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dimulai di tahun 2010, yaitu ketika Hasnidar Haidir dan Ansharuddin mengolah cokelat melalui produksi yang secara rumahan. Namun cokelat yang digunakan saat itu, masih diambil dari pemasok bahan olahan cokelat yang berada di luar dari daerah Sulawesi Tengah sebagai percobaan tahap awal pembuatan aneka olahan cokelat.

Pada produksi awal yang dikerjakan, bahan yang digunakan ialah cokelat kompon yang telah siap pakai sehingga pengolahannya tergolong dalam tahap yang sederhana. Namun saat itu, pembuatannya sudah terdiri dari beberapa macam produk, seperti Praline dan cokelat Lolypop. Cita rasa produk yang dihasilkan pun sama seperti cokelat pada umumya, tetapi produk cokelat tersebut masih terbilang lumrah tanpa memiliki karakter dan ciri khas sebagaimana yang diidamkan pada gagasan awal Hasnidar dan Ansharuddin.

Sementara itu, pengembangan produk terus dilakukan secara rutin, salah satunya dengan mengikuti berbagai pelatihan. Hal itu pun dikatakan oleh Ansharuddin, “pembelajaran dan pengembangan produk terus kami lakukan selama dua tahun. Hingga akhirnya ada perubahan nama produk menjadi, “Banua Cokelat”. Pengubahan nama tersebut juga dilakukan untuk memenuhi syarat legalitas produk yang resmi dan siap dipasarkan secara meluas saat memasuki tahun 2012.”


Gencarnya pengembangan produk yang dilakukan di tahun 2012, Banua Cokelat mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah, yang juga membantu mengadakan mesin produksi sebagai bagian dari pengembangan industri di bidang olahan biji cokelat. Beragam pelatihan mengenai pengolahan cokelat pun diselenggarakan oleh pihak pemerintah, hingga kemudian di tahun 2013 dibentuklah Asosiasi Pengusaha Coklat Celebes Sulawesi Tengah, yang hingga saat ini telah beranggotakan 13 Industri kecil-menengah (IKM).

Selain itu, beberapa brand Cokelat tersebut juga menyajikan cita rasa cokelat yang khas, dengan kandungan cokelat dan kadar lemak yang bermutu dan baik dikonsumsi untuk kesehatan. Ansharuddin juga mengatakan bahwa mengkonsumsi cokelat juga bagus bagi kesehatan, seperti menekan penyakit kolestrol dan lain sebagainya. Cokelat pun dapat mengatur mood dengan baik, sehingga kita juga dapat beraktivitas sehari-hari dengan keadaan yang baik.
 
Sejak tahun 2013 hingga saat ini penggunaan bahan cokelat khas daerah Sulawesi Tengah, telah diperuntuhkan kepada para peminat olahan aneka cokelat yang berada di Kota Palu. Banyaknya ketersediaan cokelat daerah, membuat beberapa produk bermuncullan untuk turut berlomba-lomba menghasilkan aneka olahan cokelat terbaik.

Beragamnya produk yang dihasilkan, seperti Cokelat Bar Aneka Rasa, Cokelat Praline, Cokelat Instant, Cokelat Candy, Minuman Cokelat, dan Gift Cokelat, telah memiliki konsumennya masing-masing di pasaran secara lokal maupun internasional. Selain itu, adapun variasi rasa yang disajikan, kurma, wijen, mede, keju, cabe dan lain-lain, juga menjadi daya tarik tersendiri dalam hal selera dan cita rasa yang unik.

Pemanfaatan potensi perkebunan kakao Sulawes Tengah dalam hal pengolahan biji cokelat terus mengalami peningkatan. Tercatat dari tahun 2011, Sulawesi Tengah memiliki lahan seluas 281.765 Ha. dan tingkat produksi yang berjumlah 168.859 Ton. Kemudian meningkat di tahun 2013, dari segi lahan yang mengalami perluasan, menjadi 284.125 Ha. dengan jumlah produktivitas sebesar 994 Kg/Ha. Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi cokelat terbesar se-Indonesia. Oleh karena itulah di tahun 2014, pengolahan industri biji cokelat secara lokal mendapatkan dorongan sehingga para wirausaha lokal dipercayakan dapat menghasilkan produk-produk cokelat khas daerah Sulawesi Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad