Laporan program pembiayaan BNI Syariah Cabang Palu di periode
semester I tahun 2017 mengalami pertumbuhan dalam hal komersil maupun konsumer,
adapun faktor pendukungnya yang didominasi oleh kegiatan sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran (PHR).
“Sektor yang mendominasi pertumbuhan pembiayaan, yaitu Perdagangan,
Hotel dan Restoran. Selain itu, proyeksi laba sampai saat ini juga masih
positif seperti tahun sebelumnya. Namun belum mencapai target yang ditentukan”,
ungkap Wahyu Hidayat selaku Sales Head PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Palu.
Senin (21/8/2017).
Wahyu menyampaikan dana pembiayaan untuk posisi hingga
Agustus 2017 ini mencapai sekitar Rp. 225 Miliar, sedangkan laba sekitar Rp. 5
Miliar. Pertumbuhan pembiayaan pun terjadi secara nasional.
Mengutip pemberitaan dari Tempo, Rabu (26/7/2017). Sebagaimana
dari keterangan pelaksana tugas Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman
Wibowo mengatakan PT Bank BNI Syariah membukukan laba bersih Rp 165 miliar
hingga semester I 2017. Laba ini mengalami pertumbuhan 13 persen dibandingkan
dengan periode Juni 2016 yang tercatat Rp 146 miliar.
Pertumbuhan aset secara year-on-year
(yoy) naik 19,7 persen dari Rp 25,7 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 30,7
triliun. Pertumbuhan aset ini didorong pertumbuhan pada pembiayaan 18,8 persen
dan dana pihak ketiga (DPK) 22,1 persen terhadap posisi tahun sebelumnya pada
periode yang sama.
Selain itu pembiayaan pada Juni 2016 sebesar Rp 18,9
triliun atau tumbuh menjadi Rp 22,5 triliun pada Juni 2017. Di sisi lain, DPK
pada Juni 2016 sebesar Rp2 1,8 triliun meningkat menjadi Rp 26,7 triliun dengan
rasio dana murah (CASA) 47,6 persen dibanding 47,1 persen pada 2016.
Dari total pembiayaan tersebut, kata Firman, sebagian besar
merupakan pembiayaan konsumer 51,9 persen, pembiayaan retail produktif (UMKM)
21,7 persen, pembiayaan komersial 19,3 persen, pembiayaan mikro 5,6 persen, dan
kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5 persen. Dari pembiayaan konsumer, portofolio
BNI Griya iB Hasanah 84,9 persen.
Sementara itu BNI Syariah Kantor Cabang Palu memberikan keterangan bahwa pada tahun 2017 ini pembiayaan diperkirakan bisa
mencapai sekitar Rp.250 Miliar dan proyeksi laba sekitar Rp.10 Miliar. Adapun upaya
yang dilakukan untuk mendukung proyeksi laba tersebut, salah satunya yaitu
menjaga kualitas pembiayaan dengan kondisi yang tetap lancar, ujar Wahyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar