Sangat berat
kalau mau bertahan dengan standar harga pasar, kami menyesuaikan permintaan dan
modal pemesan, ungkap Taufik pelaku usaha mebel yang beralamat di jalan Mangga,
Palu Barat. Jumat (5/5/2017).
Ia mengungkapkan
sejak tahun 2010 sampai saat ini, kegiatan usaha mebel yang dijalaninya di Palu
ini sangat kompetitif karena harga bahan baku yang semakin naik di setiap
tahunnya. Sementara itu harga pembuatan mebel yang sangat bervariasi juga
menjadikan pelaku usaha mebel tidak memiliki standar harga ke konsumen,
melainkan sesuai modal dan pesanan dari konsumennya masing-masing.
“Di sisi lain, kami
juga menyayangkan terkadang konsumen mempertanyakan harga yang kami berikan,
padahal semua menyesuaikan dengan harga bahannya.”
Pembuatan mebel
paling banyak dari perumahan, yang dipesan secara paketan, seperti kitchen set
yang dilengkapi untuk penyelesaian rumah siap huni. Adapun variasi lainnya
terdapat pada perabotan ruang tamu, meja, kursi, lemari, dan sebagainya.
Taufik
menyampaikan harapannya, pelaku usaha mebel di Palu ini semestinya punya
perkumpulan untuk saling mengenal satu sama lain. Terkadang penentuan harga
mebel itu berbeda-beda, dan bahan baku yang tidak stabil di pasaran juga
menjadi kendala kami untuk menentukan harga ke konsumen. Paling tidak dapat
membicarakan kegiatan usaha ini agar lebih berkembang bersama-samalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar