BIARLAH FOTO DULU!
Stiker-stiker menempel di tempat informasi. Informasi persaudaraan atas nama regu pendakian. |
Menerima himbauan atau penjelasan sebelum melakukan perjalanan itu penting! |
Briefing bersama petugas Resort Ranupani dan para pendaki lainnya. Di ruangan ini, bukan hanya sekedar berbagi pengetahuan, tapi juga memahami ketidaktahuan. |
Memalingkan bising dalam hening, paginya, Danau Ranupani. |
Tiba-tiba sampai di Pos 1. Pemanasan. Terdapat 2 jalur dari pintu masuk awal kami berjalan menuju ke pos ini. Jalur yang pertama itu singkat tapi nanjak, jalur yang kedua panjang tapi landai. Kami memilih jalur singkat, selain memperingkas waktu itu juga melatih otot-otot yang renggang di pagi hari itu. |
Dimanjain. Ternyata banyak makanan. Segarnya tiada duanya. |
Bercengkramalah di samping perjalanan yang jangan dipikir panjang. |
Lanjut jalan yuksss! |
Oh! Itu dia yang di ujung sana. Ya, dia. |
Setiap perjalanan ada jalurnya. Jadi, tetaplah pada jalur yang benar. |
Coret-coretan itu mungkin bagian dari kekecewaan pada diri pencoret yang tidak puas akan dirinya. |
Papan Pos 3 ini menandakan jangan patah semangat dalam perjalanan yang masih lumayan jauh. |
Penampakan Danau Ranu Kumbolo. Dari sini jalurnya berkeliling sampai ke ujung jalan yang menurun. |
Kabut sempat menutupi pandangan dalam perjalanan menuju ke Danau Ranu Kumbolo. Berhati-hati lebih baik dengan tetap menenangkan diri dan tidak terburu-buru. |
Semakin dekat dengan bukit cinta yang katanya... Begitulah. |
Nah! Danau Ranu Kumbolo nya sudah di depan matamu tuh. Dari sini harus mengelilingi tepi danau untuk tiba di tempat peristirahatan yang tepat berada di bawah bukit cinta. Bicara soal cinta? Mmmm.. |
Selang beberapa menit setelah membangun tenda, sahutan hujan menyegerahkan waktunya beristirahat. |
Pagi, jangan kau pergi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar