Scarhead Barricade: Berjalan Seakan "Pincang" - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, Juli 18, 2016

Scarhead Barricade: Berjalan Seakan "Pincang"



"Membodohi! Lalu mengumandangkan kritikan-kritikan yang menyesatkan." Kira-kira seperti itulah ungkapan untuk menjelaskan seringkas tentang salah satu Band local Palu ini. Scarhead Barricade hadir di tengah-tengah masyarakat yang bukan orang awam. Pemahaman-pemahaman yang kontroversial ditancapkan oleh Scarhead Barricade. Terbentuk pada tanggal 24 Juli 2010 silam, Scarhead Barricade, ialah sebuah band asal Kota Palu yang mengusung aliran musik Grindcore, yang kemudian dibumbui dengan sentuhan Hardcore. Diawal pembentukanya, para personil Scarhead Barricade memiliki pemahaman dan tujuan yang sama dalam bermusik. Dipicuh oleh Imam "Ugo" Nugroho dengan mengumpulkan ke empat personil lainnya, Rizky Toar-Former Guitarist, Ayat Amyat-Second Guitarist, Andickha "Dhika"-Bassist dan Angga Aksan-Drummer.

Seiring waktu berlalu. Scarhead Barricade kemudian menyisahkan dua personil yang bertahan pada posisinya, yakni Ayat dan Angga. Hal itu pun terjadi dikarenakan para personil lainnya memiliki kesibukan lain, hingga akhirnya Scarhead Barricade pun berjalan seakan "pincang".

"Walaupun terjadi beberapa kendala seperti keluar-masuknya para personil, hal lain pun terus dilakukan dengan mendobrak keadaan yang seakan diam".

Namun tak berhenti sampai disitu, pada tanggal 28 April 2012, Scarhead Barricade mencoba kembali mengatur barisan dengan merekrut satu persatu personilnya, Ade Putra-Vocalist dan Setiawan "Olhe"-Bassist. Pada pembentukannya saat itu, Scarhead Barricade kemudian melanjutkan pergerakannya. Sayangnya tak berlangsung begitu lama. Kemudian seketika kedua posisi yakni, Vocal dan Bass, kembali dirombak, dengan mengisi kedua nama yang baru, yaitu Raynard-Vocalist dan Zailawali-Bassist.

Suatu hal yang mengesankan bagi Scarhead Barricade, walaupun terjadi beberapa kendala seperti keluar-masuknya para personil, hal lain pun terus dilakukan dengan mendobrak keadaan yang seakan diam. Hingga akhirnya, Scarhead Barricade pun mencoba membentangkan "taji"-nya dengan melaksanakan sesi rekaman, bersama para personil yang telah ditetapkan. Alhasil beberapa bulan lalu, Scarhead Barricade merampungkan karyanya dengan merilis CD Demo Album perdana, yang berisi empat buah lagu sebagai langkah awal pengenalan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kota Palu.

*Tulisan ini pernah diterbitkan di Majalah Terkam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad