Dari bandana bermotif batik bomba, ikan teri krispi, sampai
bawang goreng, semuanya dikemas dan dikolaborasikan menjadi produk bermerek Duo
Diamond melalui pengolahan industri rumahan, ujar Nur Intan Sunusi sebagai
penggagas Duo Diamond. Minggu (23/7/2017).
Intan menjelaskan antusiasnya mengangkat Duo Diamond berawal
dari pembuatan bandana yang diinisiasi seorang teman saat mengikuti kegiatan
nasional Duta Genre. Dalam kesempatan tersebut, muncul gagasan untuk bekerjasama
membuat produk bandana; kain yang diikatkan di kepala atau leher dengan bahan
kain batik bomba khas Sulawesi Tengah, yang kemudian dibagikan ke setiap
perwakilan daerah provinsi Se-Indonesia.
Sebelumnya Intan telah merintis kegiatan usahanya sejak
tahun 2015, dengan melihat potensi dan peluang dari produk khas daerah Sulawesi
Tengah yang dapat dikembangkan, seperti olahan kuliner dari ikan teri dan bawang,
hingga bandana berbahan kain batik Bomba.
Penjualan Duo Diamond terbilang cukup lancar setiap bulannya,
dengan memproduksi masing-masing 2kg ikan teri krispi dan bawang goreng dalam
kemasan 50gr yang dijual seharga 15ribu. Sedangkan produk bandana rata-rata
mencapai sekitar 30-40 lembar dalam sebulan yang disesuaikan dengan pesanan
produksi, ungkapnya.
Saat ini promosi Duo Diamond sering dilakukan melalui media
online untuk menjangkau pesanan dari berbagai daerah. Kebanyakan pesanan produk
Duo Diamond sebagai cenderamata dan hadiah saat mengikuti kegiatan nasional.
Bandana biasanya digunakan sebagai atribut dalam kegiatan yang dihadiri
perwakilan atau delegasi daerah.
Kecintaan pada daerah kelahiran menjadi kebanggaan
tersendiri bagi Nur Intan Sunusi, apalagi dapat membuat produk khas Sulawesi
Tengah. Berlatar belakang sebagai seorang mahasiswa dengan pengalaman mengikuti
kegiatan Putri Pariwisata Sulawesi Tengah 2016 bernomonasi best presentation,
membuatnya juga ingin dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan daerah
Sulawesi Tengah. “Banggalah jadi anak daerah dengan berkarya. Semoga Duo Diamond
bisa dikenal secara nasional bahkan internasional”, harap Intan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar