Kamus Kaili - Indonesia - Inggris - berandaagung

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Minggu, Januari 28, 2018

Kamus Kaili - Indonesia - Inggris

Bahasa Kaili terdiri dari beberapa bahasa atau dialek, dan yang paling terkenal adalah bahasa Ledo. Masing-masing dialek atau bahasa mempunyai kata tersendiri dan kata itu seringkali menjadi nama dialek yang berarti "tidak" dalam bahasa indonesia, misalnya Ledo, Rai, Doi, Tara, Ija, Taa, Inde, Edo, Ado, Unde, Da'a, dan sebagainya. Seringkali juga, nama daerah dipakai sebagai nama suatu dialek, misalnya bahasa Ledo sering juga disebut bahasa Palu. Suku Kaili sudah lebih dari 350,000 jiwa dan di antaranya paling sedikit 150,000 yang berbahasa Ledo. Penutur bahasa Kaili paling banyak terdapat di Kabupaten Donggala dan Kota Madya Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kamus ini didasarkan pada bahasa Kaili-Ledo, khususnya Ledo yang dipakai oleh orang Raranggonau yang dianggap bahasa Ledo yang “asli”. Walaupun masing-masing kelompok dan dialek mempunyai ciri khas tersendiri, ada banyak persamaan antara bahasa Ledo dan bahasa atau dialek Kaili lainnya. Kalau semua istilah dari semua bahasa dan dialek Kaili disusun dalam satu kamus, barangkali kamus itu menjadi terlalu besar sehingga tidak ada yang mampu mengangkatnya. Oleh karena itu, diharap kamus ini bisa menjadi dasar pijakan bagi peneliti lain yang ingin menyusun kamus bahasa atau dialek Kaili lainnya.

Kamus Kaili-Ledo – Indonesia - Inggris ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tahun 1987-1992 oleh Proyek Kerjasama Universitas Hasanuddin - SIL serta Universitas Tadulako dengan peneliti asing Donna Evans, M.A. Adapun Tim Penyusun  terdiri dari Selvina Sarikuna, B.A., Demi Bonga, Bapak Guru Pandeira Lamanusu, dan masyarakat desa Maranata dan Raranggonau di Kecamatan Sigi-Biromaru, dan desa Rejeki dan Banpres di Kecamatan Palolo. Kamus ini diserahkan kepada semua orang Kaili. Walaupun kamus ini masih banyak kekurangan, cetakan perdana ini sebagai langkah pertama dalam usaha mengembangkan dan melestarikan bahasa yang kaya dan indah ini. Kalau Tuhan yang Maha Esa menghendaki, kata-kata yang belum dimasukkan dapat dimasukkan dalam cetakan berikutnya.

Prof. Aminuddin Ponulele selaku Gubernur Sulawesi Tengah periode tahun 2001-2006 dalam sambutannya mengatakan bahwa kamus ini merupakan suatu upaya positif dalam rangka pelestarian, pembinaan dan pengembangan bahasa daerah sebagai salah satu unsur budaya. Kamus yang ditulis dalam tiga bahasa ini sangat penting artinya dan sangat diperlukan kehadirannya terutama dalam menghadapi era pasar bebas Asean Free Trade Area (AFTA) 2003.

Kamus ini tergolong sebagai sebuah terbitan yang masih langka, sehingga diharapkan akan mendapat respon positif dari berbagai kalangan masyarakat yang membutuhkannya. Kamus ini diharapkan pula dapat memenuhi tuntutan masyarakat penutur bahasa Kaili, terutama kalangan pelajar dalam usaha mereka meningkatkan penguasaan dan pemahaman bahasa Indonesia maupun bahasa Inggrisnya melalui bacaan-bacaan. Selanjutnya, diharapkan pula agar kamus ini dapat membantu mereka yang ingin menambah kemampuan berbahasa Kaili dengan cara menambah pengetahuan mengenai kata-kata dan sekaligus mempelajari pemakaiannya dalam contoh contoh kalimat bahasa Kaili.

Menyusun kamus bukan hal gampang atau cepat, dan tidak bisa dilaksanakan seorang sendiri. Kamus ini disusun dalam bahasa Inggris dulu tetapi dianggap lebih baik kalau ditambah juga bahasa Indonesia supaya dapat dimanfaat oleh masyarakat umum. Kata-kata yang disusun dalam kamus ini terdapat dari percakapan, cerita lisan, dan beberapa cerita yang tertulis. Banyak sekali orang membantu dalam proses menyusun kamus ini, ada yang bercakap-cakap dan bercerita, ada yang menjelaskan arti kata-kata, ada yang memeriksa konsep, ada yang membantu mencari istilah-istilah bahasa Indonesia. Jadi semua kesalahan ada pada penyusun, barangkali karena salah dengar, salah menulis, salah ketik, atau salah menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. 

Walaupun sudah ada hampir 5000 entri, belum terhitung subentri, tetapi  kamus ini belum lengkap. Masih banyak kata yang belum dimasukkan. Ada juga nama-nama burung, binatang, bunga, pohon, dsb. yang belum juga ditahu presis istilahnya dalam bahasa Indonesia.  Ada juga banyak istilah yang belum dicatat, seperti kata-kata untuk hal kelautan, hal kehutanan, istilah-istilah adat, dan sebagainya. Diharapkan selanjutnya banyak kata lain yang dapat dimasukkan dalam cetakan berikutnya. Semoga kamus ini dapat membantu seluruh masyarakat, baik penutur asli maupun orang lain yang ingin mempelajari bahasa Kaili.
https://drive.google.com/open?id=0B5NJdB-sDGzhTm1CUWRWWmJUR28

Edisi Perdana (2003)
Penyusun: Donna Evans
Gambar Kulit: Teluk dan Kota Palu
Dicetak: P.T. Sehati Prima Sejahtera, Jakarta
Diterbitkan: Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Copyright 2003 SIL International

1 komentar:

Post Top Ad