Ketika musisi menjadi profesi yang dianggap
tidak menjajikan di masa depan oleh beberapa kalangan atau bahkan juga dari
para musisi itu sendiri, maka keberadaan produser musik menjadi pemeran penting
yang dapat menggandeng ekspektasi untuk keluar, dengan merangkul dan mendorong
para musisi tersebut dalam menghasilkan karya-karya musik terbaiknya.
Layaknya dalam sebuah industri, khususnya di
bidang musik, keberadaan produser memiliki peranan penting dalam memaksimalkan
produktivitas, apalagi dengan pengolaan potensi musik yang dapat dikembangkan
untuk mendapatkan apresiasi karya yang telah dihasilkan.
Dalam kasus musisi yang berkarya di daerah,
tentunya masih banyak menjadikan kegiatan bermusik sekedar hobi sepintas di
usia muda saja. Namun dari hal itu tentunya ada banyak yang perlu dilakukan
untuk mengembangkan potensi bermusik dalam ranah lokal, yang salah satunya juga
melakukan kegiatan secara kolektif untuk bersama-sama mengemas karya menjadi
lebih berharga.
Palu sebagai salah satu Kota yang jauh dari
hingar bingar industri musik Indonesia telah menyimpan banyak potensi musikal.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada wadah yang "berniat" untuk
bekerja secara ikhlas dan tuntas terhadap persoalan tersebut, demikian
pernyataan Fahmy Arsyad Said yang kemudian berinisiatif menggagas sebuah
gerakan untuk mendukung karya Musisi Lokal Kota Palu dengan bentuk Album
Kompilasi Musik bertajuk, PaluPerlu 2016.
Dalam proses pengerjaannya, serangkaian kegiatan
panjang pun dilakukan sejak pertengahan tahun 2015, mulai dari tahap
perencanaan, kampanye program, hingga pemilihan dan penyeleksian musisi atau
band yang melakukan produksi. Konsep album yang ditawarkan, berisikan 8 lagu
dari 8 band lokal yang menceritakan Kota Palu dari berbagi sudut pandang dan
beragam aliran musik. Selain itu juga ada video dokumenter dan produk merchandise
yang dikemas sebagai paketan penjualan album.
Rasanya, kebanyakan dari kami, hanya menjadi costumer
untuk semua produk dan jasa, apapun itu. Mulai dari alat komunikasi,
transportasi, hingga kebutuhan makan dan mandi. Bahkan lebih ironi terjadi di
ranah kami, ranah kreatifitas. Pelaku kreatif lokal seakan tidak punya tempat
untuk unjuk gigi apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari. Terbukti,
hingga panggung pentas seni siswa, didominasi oleh artis luar kota kami, ujar
Fahmy selaku penggagas sekaligus produser album kompilasi musik "Palu
Perlu".
Rencananya album kompilasi Palu Perlu tersebut segera
diluncurkan pada November 2016, yang juga sebelumnya telah membuka pre-order
untuk pembelian sejak di awal tahun. Selain itu pada waktu peluncuran album
tersebut, nantinya akan ada presentasi dan bedah album sebagai wujud penguatan apresiasi terhadap karya
yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar